Keberhasilan Huawei Membuat Chip 7nm Kirin 9000s: Tantangan bagi AS dan Rahasia di Baliknya

Keberadaan Huawei Mate 60 Pro pada akhir Agustus yang lalu menyebabkan kehebohan di Amerika Serikat. Hal ini karena Huawei berhasil memproduksi chip 5G Kirin 9000s melalui proses manufaktur 7nm.
7 Min Read
Ilustrasi Huawei Chip 7nm Kirin 9000s (gearopen)
Ilustrasi Huawei Chip 7nm Kirin 9000s (gearopen)

Memang AS dengan sengaja membatasi kemajuan Huawei dan perusahaan-perusahaan China dalam teknologi fabrikasi chip. Namun, Huawei tetap berhasil membuat chip 7nm Kirin 9000s.

TechInsights, sebuah perusahaan riset semikonduktor Kanada, baru-baru ini melakukan teardown pada ponsel Huawei Mate 60 Pro. Tujuannya untuk mengungkap asal-usul chip 7nm yang Huawei gunakan.

Ilustrasi Huawei Membuat Chip 7nm Kirin 9000s (gizchina)
Ilustrasi Huawei Membuat Chip 7nm Kirin 9000s (gizchina)

Menurut penelitian TechInsight, terungkap bahwa chip Kirin 9000s sebenarnya diproduksi oleh Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) dari China. Muncul dugaan bahwa SMIC secara diam-diam membantu Huawei untuk tetap dapat menggunakan chip 7nm meskipun Amerika Serikat menghadangnya.

Menurut Dan Hutcheson, seorang analis dan Wakil Ketua TechInsights, hadirnya Kirin 9000s bisa dianggap sebagai bentuk “pukulan” bagi Amerika Serikat.

Selain itu, peluncuran kampanye pemasaran Mate 60 Pro di China berlangsung pada saat yang sama dengan kunjungan Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, ke China untuk mempererat komunikasi antara kedua negara.

Hutcheson mengatakan bahwa Raimondo datang ke China dengan tujuan untuk menenangkan situasi. Namun, chip Kirin 9000s ini seolah-olah berkata, “Lihatlah apa yang kami mampu lakukan, kami tidak membutuhkan Anda”.

Baca Juga:

Informasi Tersembunyi Mengenai Chip Kirin 9000s Huawei Mate 60 Pro

Pada bulan Desember 2020, SMIC masuk ke dalam daftar entitas AS setelah sebelumnya Huawei tercantum dalam daftar hitam pada bulan Mei 2019. Yang mana adanya larangan untuk membeli produk teknologi dari Barat.

BACA JUGA:  5 Rekomendasi HP yang Punya Kamera Setara DSLR Terbaik (Update 2020)

Akibatnya, perusahaan pembuat chip dari China tidak dapat memperoleh mesin extreme ultraviolet lithography (EUV). Yang mana mesin itu berasal dari perusahaan teknologi semikonduktor Belanda, ASML Holding N.V.

Untuk membuat chip dengan fabrikasi 7nm, diperlukan litografi EUV. Belanda, yang menjadi satu-satunya pemilik teknologi EUV di dunia, telah setuju untuk mengikuti kebijakan AS dengan tidak menjual teknologinya ke China. Karena itu, SMIC berhenti pada teknologi 14nm dan tidak dapat melanjutkan ke 7nm.

Bagaimana SMIC bisa menciptakan chip 7nm? Apakah mereka melanggar sanksi AS dengan mengimpor teknologi litografi EUV secara rahasia agar China dapat menghasilkan chip canggih?

Perusahaan riset elektronik Fomalhaut Techno Solutions dari Tokyo, Jepang, memiliki pandangan yang berbeda. Dalam wawancara melalui email dengan South China Morning Post, CEO Techno Solutions, Mitchell Kashio, mengungkapkan “rahasia” di balik chip 7nm Kirin 9000s yang SMIC produksi.

Menurut penjelasan Kashio, hasil analisis terpisah yang Techno Solutions lakukan menunjukkan bahwa SMIC sebenarnya tidak menggunakan teknologi fabrikasi 7nm untuk memproduksi Kirin 9000s. Sebaliknya, mereka menggunakan teknologi 14nm yang sudah mereka miliki.

Namun, menurut laporan dari KompasTekno pada Kamis (5/10/2023), Kashio menyebut bahwa SMIC menerapkan suatu “teknik khusus” yang membuat chip Kirin 9000s yang mereka buat memiliki performa yang sebanding dengan chip yang SMIC buat menggunakan teknologi 7nm.

Mulai tahun 2021, Sudah Ada teknologi Fabrikasi

TechInsights telah mengambil foto dari chip 7nm yang SMIC buat untuk komputer penambang Bitcoin MinerVa. Meskipun begitu, Huawei dan SMIC sendiri belum memberikan informasi mengenai detail teknologi yang mereka gunakan dalam pembuatan Kirin 9000s dengan ukuran 7nm. Hal ini masih menjadi misteri hingga saat ini.

BACA JUGA:  HUAWEI Pocket 2, Smartphone Lipat Fitur Canggih

Edison Lee, seorang analis ekuitas dari firma keuangan Jefferies, memiliki pandangannya sendiri mengenai hal ini. Menurutnya, Huawei sebenarnya menggunakan teknologi dan peralatan produksi dari SMIC untuk membuat chip Kirin 9000s.

Pada tahun 2021, perusahaan cryptocurrency ComputeNorth dari Amerika Serikat mengumumkan peluncuran komputer penambang Bitcoin bernama MinerVa MV7 Pro. Komputer ini menggunakan chip 7nm yang SMIC produksi, yang mana bukan kali ini saja mengenai teknologi fabrikasi tersebut.

Tidak hanya menggunakan teknologi litografi EUV, chip 7nm juga dapat diproduksi menggunakan litografi deep ultraviolet (DUV) yang telah SMIC miliki. Teknologi DUV membutuhkan proses produksi yang lebih rumit dan mahal jika  SMIC gunakan untuk membuat chip dengan ukuran 7nm.

Meskipun demikian, DUV masih dapat SMIC gunakan untuk membuat chip 7nm, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa SMIC menggunakan teknologi ini. Pendapat ini juga yang Tilly Zhang yakini, seorang analis dari firma riset Gavekal Dragonomics.

Menurut Zhang, teknologi litografi DUV dapat SMIC gunakan untuk membuat chip dengan ukuran proses yang lebih kecil, yaitu 7nm. Meskipun secara komersial mungkin tidak menguntungkan, secara teknis hal ini bukanlah suatu hal yang tidak mungkin.

Keberhasilan Memproduksi Chip 7nm

Pada tahun 2022, perusahaan riset TechInsight melaporkan bahwa SMIC telah berhasil memproduksi chip 7nm dengan melakukan modifikasi terhadap mesin-mesin yang masih dapat dibeli dari ASML.

BACA JUGA:  Resmi Masuk Pasar Indonesia, Inilah Harga Huawei P50 Pro

Namun, menurut TechInsight, hasil produksi chip 7nm dengan metode ini hanya mencapai 50 persen. Bisa dikatakan juga lebih rendah dari standar industri yang mencapai 90 persen. Hal ini akan meningkatkan biaya produksi sekaligus mengurangi jumlah produksi yang dapat SMIC lakukan.

Semakin ukurannya semakin kecil, semakin cepat, dan lebih efisien. Meskipun SMIC menggunakan litografi DUV daripada EUV, tetap ada kendala lain: DUV hanya dapat memproduksi chip hingga ukuran 7nm.

Saat ini, untuk melaksanakan fabrikasi 5nm dan 3nm, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan Samsung menggunakan teknologi EUV.

Kesimpulan

Jadi, jika kita bandingkan dengan negara-negara lain di dunia, China masih memiliki keterbelakangan beberapa tahun dalam hal ini. Walau memang tidak sejauh perkiraan 10 tahun yang AS ungkapkan.

Semakin proses fabrikasi menjadi lebih kecil, semakin cepat dan efisien pula chip yang dihasilkan. Hal ini muncul karena semakin banyak transistor yang dapat ditanamkan dalam chip tersebut.

Hal itulah yang menyebabkan perhatian sering kali tertuju pada teknologi fabrikasi yang SMIC gunakan dalam pembuatan sebuah chip. Contohnya adalah chip Apple A17 Pro yang digunakan dalam iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max. Yang mana SMIC membuatnya menggunakan teknologi 3nm.

Baca Juga:

TAGGED:
Halo. kamu bisa memanggil saya dengan nama Tanti. Saya berdarah Jogja kelahiran Cirebon. Suka kucing, buku, dan ... ...
Leave a Comment